ETIKA BISNIS DALAM ISLAM (Kritik Terhadap Kapitalisme)
Moh. Mujib Zunun @lmisri
A.Prolog
Tesis Max Weber yang dipublikasikan dalam buku “
The Protestant Ethicand the Spirit of Capitalism”
menjelaskan bahwa “Etika Protestan” danhubungannya dengan “semangat
kapitalisme” rupanya suatu teori yang sangatmenarik perhatian para ilmuwan
sosial hingga sekarang (Taufik Abdullah, 1982:4). Menurut pengamatan Weber di
kalangan Protestan sekte Calvinis, kerja kerasadalah suatu keharusan bagi
setiap manusia untuk mencapai kesejahteraan. Kerjakeras ini merupakan panggilan
rohani untuk mencapai kesempurnaan hidup,sehingga mereka dapat hidup lebih baik
secara ekonomi. Dengan bekerja kerasserta hidup hemat dan sederhana para
pengikut ajaran Calvin tidak hanya hiduplebih baik tetapi mereka mampu pula
menfungsikan diri mereka sebagaiwiraswasta yang tangguh dan menjadikan diri
mereka sebagai tulang punggungdari sistem ekonomi kapitalis (Mubyarto, 1991:
2). Tidak hanya sekte Calvinisyang memberikan motivasi orang untuk bergerak
dalam bidang ekonomi, hampirsemua agama memberikan dorongan untuk bekerja
keras, berdagang atauberbisnis. Namun persoalannya apakah dalam melakukan usaha
dagang diperlukanetika? Tidakkah etika justru menghambat usaha dagangnya?
Sementara dalamdunia ekonomi berlaku hukum “mendapatkan untung yang
sebesar-besarnya”.Untuk mendapatkan untung inilah kadang-kadang cara-cara yang
tidak bermoraldilakukan. Apakah caranya itu mengakibatkan matinya usaha dagang
orang lainatau tidak, bukan menjadi pertimbangan? Namun apabila etika dipahami
sebagaiseperangkat prinsip moral yang membedakan apa yang benar dari apa yang
salah,maka etika diperlukan dalam bisnis. Bukankah antara pelaku bisnis
cenderungterjadi tabrakan kepentingan, saling menghalalkan cara untuk
memperolehkeuntungan sebanyak mungkin, bahkan saling mendominasi pasar,
sementarapelaku bisnis dengan modal yang pas-pasan semakin tersudutkan, yang
padaakhirnya gulung tikar?Menurut Dawam Rahardjo (1995: 32) etika bisnis
beroperasi pada tigatingkat, yaitu;
individual, organisasi, dan system.
Pada
tingkat individual,
etikabisnis mempengaruhi pengambilan keputusan seseorang, atas
tanggungjawabpribadinya dan kesadaran sendiri, baik sebagai penguasa maupun
manajer.
Padatingkat organisasi
, seseorang sudah terikat kepada kebijakan perusahaan danpersepsi
perusahaan tentang tanggungjawab sosialnya.
Pada tingkat sistem
,seseorang menjalankan
kewajiban atau tindakan berdasarkan sistem etika tertentu.Realitasnya, para
pelaku bisnis sering tidak mengindahkan etika. Nilai moral yangselaras dengan
etika bisnis, misalnya toleransi, kesetiaan, kepercayaan, persamaan,
Etika bisnis dalam Islam
Islam dijadikan alat kritik terhadap praktek kapitalisme dengan
asumsibahwa perkembangan ilmu ekonomi sejak abad XVII sampai sekarang mengalamiperubahan
paradigma, dari paradigma merkantilis, fisiokrat, klasik, neo-klasik,marxian,
keynesian, dan yang terakhir paradigma Syari’ah (Muhammad Arif,1985: 92-94).
Praktek Kapitalisme di Amerika
Kapitalisme, diperkenalkan oleh Karl Marx sekitar abad 19—seorangpendiri
komunis—(Wallace C. Peterson, 1997: 1) adalah suatu sistem produksiyang
didasarkan pada hubungan antara kapital dengan tenaga kerja. Pemilik
modal(kapital) memiliki hak penuh terhadap apa yang dimiliki. Maka dalam
kapitalisme.
(W. Ebenstein,1980:
148-151). Kepemilikan pribadi (misalnya alat-alat produksi, tanah,perusahaan,
dan sumber daya alam), sistem pasar adalah sistem yang dipakaisebagai dasar
pertukaran barang dan jasa, serta tenaga kerja menjadi komoditi yangdapat
diperjual belikan di pasar dalam kapitalisme.Dalam dunia ekonomi peran modal
sangatlah besar, bahkan pemilik modal bisa menguasai pasar serta
menentukan harga dalam rangka mengeruk keuntungan yang besar.
Industrialisasi bisa berjalan dengan baik kalau melaluikapitalisme. Fernand
Braudel pernah menyatakan bahwa “kaum kapitalismerupakan spekulator dan
pemegang monopoli yang berada dalam posisi untuk memperoleh keuntungan
besar tanpa menanggung banyak resiko” (YoshiharaKunio, 1990: 3).
Kritik Marxis terhadap Kapitalisme Amerika Karl Marx adalah
pelopor dari The Marxian Paradigm. Selain itu Karl Marxadalah orang yang
menolak pandangan Adam Smith dan para pengikutnya yangmenganggap bahwa
kapitalisme sebagai suatu yang permanen bagi kehidupanmasyarakat. Marx melihat
bahwa kapitalisme hanyalah sebagai tahap transisimenuju pada suatu masyarakat
dimana hak kepemlikan kekayaan tidak ada. Marxpercaya bahwa kapitalisme
menyembah kesucian
Epilog
Praktek
kapitalisme di Amerika Serikat yang mengeksploitasi tenaga kerjadengan upah
yang rendah adalah suatu tindakan yang tidak bermoral. Manusia harusdihargai
sesuai dengan kualitas kerja, dan mereka harus diletakkan sebagai
mitraperusahaan bahkan menjadi aset penting dari perusahaan. Manusia tidaklah
tepatkalau diletakkan sebagai unsur terkecil dari keseluruhan proses produksi,
sehinggamereka tidak dapat mengoptimalkan kemampuannya. Mereka hanya dapat
bekerjasesuai dengan jobnya masing-masing tanpa mengetahui pekerjaan lain yang
menjadi jaringan dari proses produksinyanya. Praktek semacam itu selain
dikritik oleh Marxisdan non-Marxis, juga oleh ajaran Islam. Islam tidak
membenarkan adanyakepemilihan individual yang mengakibatkan mereka menguasai
kekayaan. Islam jugatidak membenarkan kepemilikan bersama, karena hal ini
bertentangan dengan prinsip-prinsip keadilan. Orang yang bekerja keras lebih
berhak membelanjakan kekayaanbaik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang
lain. Mereka yang malas bekerja tidak akan mempunyai hak yang penuh atas
harta benda orang lain, mereka hanya berhak untuk menerima derma, infak,
sadaqah dan zakat. Kepemilikan harta benda mutlak hak Allah semata.
Manusia hanya diberi wewenang untuk mengelola dan menikmatisesuai dengan
aturan-aturan Allah Swt.Islam menawarkan etika bisnis yang berkeadilan dengan
berlandaskan padaketeladanan Rasulullah Saw dalam berbisnis, baik pada waktu
sebelum diangkatmenjadi Rasul maupun setelah menjadi Rasul. Al-Qur ‘
an
memberikan nilai dasar danprinsip-prinsip umum dalam melakukan bisnis.Mulai
sekarang dan selanjutnya Islam sangat tepat dijadikan rujukan dalamberbisnis,
karena didalamnya menjunjung tinggi prinsip kejujuran, keadilan,kehalalan dan
tanggungjawab yang betumpu pada nilai-nilai tauhid.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur‘an
dan Terjemahnya.1985. Jakarta: Departemen Agama RI.Abdullah, Taufik (ed.),.
1982.
“Agama,
Etos Kerja dan Perkembangan Ekonomi”.Jakarta: LP3ES.Ahmad, Mustaq. 2001
Peterson,
Wallace C. 1997.”Capitalism“
”Etika
Bisnis Menghadapi Globalisasi dalam PJP II dalam Prisma
,
No. 2. Jakara: LP3ES.Richard T, De George. 1995”
”Etika
Bisnis Islam: Sebuah Perspektif Lingkungan Global“
Tidak ada komentar:
Posting Komentar